M2000 – Pemirsa sekalian, pekan ini hampir seluruh media memberitakan tentang eksekusi terpidana mati kasus narkoba jilid 2 di Nusakambangan.
Dari peristiwa besar yang menyedot perhatian dunia tersebut ada yang menarik , karena salah satu terpidana mati yaitu Mari Jane asal Filiphina lolos dari eksekusi jilid 2.
( baca : Ini dia alasan Mari Jane gagal di eksekusi )
Kali ini kita akan ulas sekaligus kita belajar sejarah tentang peristiwa besar era presiden Sukarno terkait pemberontakan DI/TII.
Tentu kita pernah mendengar berita tentang sejarah tertangkapnya pemimpin DI/TII hingga berita kematiannya.
Namun sayang sejarah tidak pernah menulis sejarah dengan terbuka bagaimana proses penangkapan hingga eksekusi sang imam .
Sekarang anda semua akan segera tahu bagaimana sebenarnya proses eksekusi imam DI/TII Kartosuwiryo dan dimana beliau di eksekusi.
Jika anda tertarik dan ingin mengenal sejarah , anda harus terus membaca artikel ini hingga tuntas , karena ada foto-foto ekslusif Kartosuwiryo menjelang eksekusi hingga beliau dimakamkan.
Pemirsa sekalian, Misteri terkait kematian
pejuang Islam dan bangsa Imam DI/TII
Sekarmadji Marijan Kartosoewiryo akhirnya
terkuak. Setidaknya bagaimana proses eksekusi dan lokasi pekuburannya dapat masyarakat ketahui sekarang.
Selama 50 tahun, pemerintah Soekarno dan
Soeharto menyembunyikan lokasi eksekusi sang Imam untuk mencegah balas dendam dan reaksi para pengikutnya yang militan.
Selama ini Kartosoewiryo dipercaya masyarakat dieksekusi dan dikubur di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Bahkan ada makam yang disebut sebagai makam sang imam di sana. Ternyata salah besar.
Adalah sejarawan dan budayawan Fadli Zon yang membuka misteri yang tersimpan 50 tahun lalu itu.
Lewat buku ‘Hari terakhir Kartosoewiryo: 81
Foto Eksekusi mati Imam DI/TII’, terungkap
Kartosoewiryo dieksekusi mati dan dikuburkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.
Buku foto ini merangkai perjalanan akhir sang imam. Mulai makanan terakhir yang dimakannya, perjalanannya ke pulau, hingga ditembak mati tentara dan disalatkan serta dimakamkan.
Ini adalah sebuah fakta yang terkubur selama 50 Tahun, Kartosoewiryo dieksekusi September 1962, seperti dikutip muslimdaily.
Kartosoewiryo memproklamirkan berdirinya
Negara Islam Indonesia (NII) 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Soekarno kemudian mengirimkan tentara dari Divisi Siliwangi dan satuan-satuan lain untuk menumpas gerakan Kartosoewiryo. Peperangan gerilya di belantara Jawa Barat berlangsung lama. Baru tahun 1962 gerakan ini dipatahkan. Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi dalam gubuk di Gunung Rakutak, Jawa Barat tanggal 4 Juni 1962.
Atas tindakan makarnya, Soekarno menjatuhkan hukuman mati pada Kartosuwiryo.
Sebenarnya, Kartosoewiryo adalah sahabat karibnya. Dulu Soekarno, Muso dan Kartosoewiryo sama-sama ngekos di rumah
Tjokroaminoto di Surabaya.H.O.S Tjokroaminoto diyakini sejumlah sejarawan adalah guru dari tiga orang tokoh tersebut. Tapi ketiganya akhirnya memilih ideologi dan jalan yang berbeda.
Soekarno menjadi nasionalis, Muso menjadi
komunis, sedangkan Kartosuwiryo menjadi
Islamis.
Nasib Kartosoewiryo pun berakhir diterjang timah panas regu tembak tentara Soekarno, mantan sahabatnya sendiri.
Seperti umumnya terpidana mati sebelum di eksekusi diperbolehkan mengajukan permintaan. Kartosoewiryo sendiri meminta 4 permintaan terakhirnya.
4 Permintaan Terakhir Kartosoewiryo
Sebelum Eksekusi Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DII/TII) Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo ( SMK ) meminta
empat hal pada Soekarno .
Permintaan tersebut adalah :
1. Bertemu dengan perwira-perwira terdekat Kartosoewiryo.
Permintaan ini ditolak karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak politik.
2. Eksekusi mati disaksikan perwakilan keluarga.
Namun permintaan ini juga ditolak.
3. Jenazahnya dikembalikan pada pihak keluarga.
Ini pun juga ditolak oleh Soekarno.
4. Dipertemukan dengan pihak keluarga untuk terakhir kalinya.
Permintaan ini yang dikabulkan Soekarno.
Akhirnya sebelum dieksekusi, sang imam besar pun dipertemukan terlebih dahulu dengan keluarganya untuk terakhir kali. Mereka makan bersama dan mengobrol untuk terakhir kali di rumah tahanan militer, Jakarta. Setelah makan bersama,Kartosoewiryo kemudian dibawa ke Pulau Ubi dan ditembak mati regu penembak.
Imam Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DII/TII) Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo
mengakhiri perjuangannya dan ditangkap bulan Juni 1962 oleh tentara Republik Indonesia. Dia kemudian diadili secara kilat dan dijatuhi hukuman mati pada september 1962.
Dan berikut foto ekslusif yang terkubur selama 50 tahun lebih dan tidak diketahui publik.














Library : berbagai sumber
Dengan adanya sejarah para pejuang kemerdekaan atau para pemberontak NKRI akan menambah pemikiran para pembaca sehingga bisa menentukan sikap terhadap dirinya … dan tak lagi ragu ragu melangkahkan kakinya dipangkuan Ibu Pertiwi …
SukaSuka
Kartosuwiryo itu pejuang Islam, kenapa dibunuh…pantesan bangsa ini menuju kehancuran sekarang, soalnya dilaknat oleh Allah SWT karena sudah membunuh orang2 yang berjuang untuk Islam…
SukaSuka
Bagaimanapun jadinya.
Pengadialan alloh akan membuktikan di kehidupan abadi.
Tidak perlu disesali.
Ini yang terbaik.
Jangan lupa untuk tetap berjuang
SukaSuka
Bagaimanapun jadinya.
Pengadialan alloh akan membuktikan di kehidupan abadi.
Tidak perlu disesali.
Ini yang terbaik.
Jangan lupa untuk tetap berjuang
SukaSuka
Kartosuwiryo bunuh ribuan rakyat jawa barat hampir semuanya muslim,,,.. kawarij yang menghalalkan darah sesama muslim… ternyata masih ada antek2 NII/DI TTII yang nantinya kalau ada kesempatan akan bunuh saudara sesama muslim. Tolong lihat lagi sejarah pembantaian-pembataian yang dilakukan DI/ TII di cibugel, sukabumi, garut, tasik… mereka membunuh bayi, anak-anak, ibu2 , kebanyakan dari mereka adalah preman-preman kampung yang biadab….kasar perkatanya.. tidak ada sedikitpun kelemah-lembutan dari mereka kecuali perkataan kasar dan ancaman2,.,.selama 13 tahun rakyat jawa barat menderita akibat penjarahan DI/TII, mengaku memperjuangkan islam tapi sangat jauh dari islam… yang mereka perjuangkan adalah amarah.. demdam..kebodohan dari agama islam itu sendiri.
SukaSuka
Gerombolan ada yang asli ada yg palsu.. Sebagaimana wali Sunan Kali Jaga juga mengalaminya…. Almarhumah kena fitnah kabenaran akan terungkap beaok di yamul qiyamah.. Allohu Akbar.. Aku ingin mati semulia Beliau bukan mati sebagai seorang munafik seperti koruptor di negeri ini aamin Ya Robbal Alamin..
SukaSuka