Masshar2000.Com – Setelah kemarin polisi menciduk 5 pentolan Muslim Cyber Army (MCA) terkait UU ITE karena menyebarkan Sara dan Hoax , kini polisi menciduk lagi satu anggota MCA yang berdomisili di Jogja .
Salah satu anggota Muslim Cyber Army (MCA) yang digelandang aparat Polri adalah Tara Arsih Wijayani. Perempuan 48 tahun itu tercatat sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Tara merupakan warga Dusun Krajan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY. Perempuan berjilbab itu merupakan dosen Bahasa Inggris.
Direktur Humas UII Yogyakarta Karina Utami Dewi mengatakan, Tara memang pernah diperbantukan untuk mengajar kuliah umum Bahasa Inggris sejak 2005 silam. Namun, sesekali Tara juga vakum.
Hingga akhirnya Tara kembali mengajar di UII mulai 2014 sampai sekarang.
“Tapi bukan dosen tetap. Yang bersangkutan sepertinya juga mengajar di berbagai tempat,” kata Karina seperti diberitakan JawaPos.com, Rabu (28/2).
Dengan adanya kasus ini, UII tak akan lagi menggunakan jasa Tara. Pihak UII pun menyerahkan proses hukum terhadap Tara ke Polri.
Sementara berdasar penelusuran di lingkungan sekitar tempat tinggal Tara, perempuan dengan empat anak itu sudah bercerai dari suaminya sekitar 4-5 tahun silam. Di dusun itu, Tara tinggal bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku kuliah dan sekolah.

Bareskrim Polri juga mengejar wanita anggota MCA yang lari ke Korea Selatan (Korsel)
Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, mereka masih memburu pelaku tersebut. “Ya mudah-mudahan dapat ya,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/2).
Polri juga akan segera mengajukan red notice ke Interpol agar anggota dari MCA itu segera ditangkap. “Iya nanti seperti itu,” sambung dia.
Ari menambahkan, dari kasus ini kemungkinan ada lebih dari satu pelaku yang buron, tapi untuk identitasnya dia masih belum mau membukanya.
“Kalau saya buka semua, nanti pada lari semua,” tambah lulusan Akpol 1985 ini.

Ari juga mengatakan, salah satu aktivitas kelompok MCA ini memutarbalikkan fakta dari sebuah kejadian. Salah satunya menyebut anggota TNI sebagai dalang penculikan ulama. Padahal itu hoaks.
Sudahlah , jangan sebarkan hoax , fitnah , SARA dan provokasi lagi …Hentikan kegilaan ini .
Mari jaga NKRI kita …supaya kita bisa beribadah dengan tenang , kerja dengan nyaman dan ngopi dengan nikmatnya .