Masshar2000.Com – Drama lucu PKS ternyata belum berakhir . Setelah kemarin ngotot minta jatah cawapres dengan menyodorkan 9 nama dan berakhir dengan isu kardus , kini partai yang menganggap dirinya partai dakwah itu kembali terlihat lucu .
Lewat Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi , PKS memprediksi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan menempati posisi ketua tim pemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Hal ini, menurut Al Habsyi, untuk menandingi Djoko Santoso yang sekarang menjadi ketua timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menanggapi pernyataan itu, Partai Hanura justru mengaku bingung dengan PKS yang ikut ‘cawe-cawe’ koalisi lain.
“Nafsu amat sih PKS? Dinamika yang berkembang di tim Pak Jokowi selalu aja bikin panik tim sebelah,” kata Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah kepada wartawan, Selasa (21/8/2018).
Inas kemudian mengungkit cerita saat Jokowi memilih Ma’ruf sebagai cawapres. Menurutnya, keputusan mendadak Jokowi tersebut sudah membuat partai koalisi pengusung Prabowo panik.
Inas berharap Al Habsyi tidak pingsan nantinya saat Jokowi mengumumkan nama ketua timses.
“Ketika Pak Ma’ruf terpilih jadi cawapres saja bikin mereka syok. Jangan sampai Aboe Bakar pingsan di saat ketua tim kampanye Pak Jokowi diumumin,” ujar Inas.
Diketahui, koalisi partai pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin telah menyerahkan daftar nama dan struktur tim kampanye nasional (TKN) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin (20/8/2018).
Sejumlah tokoh ikut serta masuk dalam struktur tersebut. Namun, di daftar tersebut belum dicantumkan nama ketua tim kampanye nasional.
Terkait ketua, Sekretaris Jederal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristianto mengatakan, hingga saat ini masih menunggu keputusan Jokowi.
“Ketua tim masih menunggu paslon karena kami enggak ingin mengganggu kesibukan bapak Presiden yang saat ini berkonsentrasi terhadap pelaksanaan Asian Games dan membantu penanganan bencana gempa NTB,” kata Hasto di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin Senin (20/8/2018).
Menurut Hasto, nama-nama tersebut masih bersifat sementara karena bisa dilakukan perubahan hingga satu hari menjelang kampanye yang dimulai pada 20 September 2018.
Berikut susunan tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf:
Dewan Penasihat
Anggotanya adalah seluruh ketua umum partai pendukung Koalisi Indonesia Kerja:
1. Megawati Soekarnoputri
2. Airlangga Hartanto
3. Muhaimin Iskandar
4. Surya Paloh
5. Romahurmuziy (Romi)
6. Osman Sapta Oedang (OSO)
7. Hary Tanoesoedibjo (HT)
8. Diaz Faisal Malik Hendropriyono
9. Grace Natalie
Dewan Pengarah:
1. Jusuf Kalla (JK).
2. Try Sutrisno
3. Puan Maharani
4. Pramono Anung Wibowo
5. Agung Laksono
6. Akbar Tandjung
7. Dimyati Rais
8. Siswono Yudhohusodo
9. Suharso Monoarva
10. Sidarto tanusubroto
11. Laksamana TNI Purn Prof Marsetyo
Wakil ketua Tim Kampanye Nasional:
1. Moeldoko
2. Lodewijk F. Paulus
3. H. Abdul Kadir Karding
4. Johnny G. Plate
5. H. Arsul Sani
6. H. Herry Lontung Siregar
7. Hajriyanto Y. Thohari
8. Eriko Sotarduga
Sekretaris Tim Kampanye Nasional:
1. Hasto Kristyanto.
Wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional:
1. Verry Surya Hendrawan
2. Ahmad Rofiq
3. Raja Juli Antoni
4. Dewi Suharto
Bendahara Tim Kampanye Nasional:
1. Sakti Wahyu Trenggono
2. Agus Gumiwang Kartasasmita
Wakil Bendahara:
1. Jazilul Fawaid
2. Samsuddin Andri Aryad
3. Rerie Lestari Moerdijat
4. Dudy Purwagandh
Ex-officio Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif Partai Politik Koalisi Indonesia Kerja:
1. Bambang DH
2. Rully Chairul Azwar
3. Marwan Jafar
4. Effendi Choirie
5. Qoyum Abdul Jabbar
6. Gede Pasek Suardika
7. Rully Soekarta
8. Muhammad Yamin Tawari
9. Endang Tirtana
Pengarah teritorial
Anggotanya adalah para kepala daerah dan para wakil kepala daerah koalisi Indonesia kerja.
Juru bicara:
1. Ahmad Basarah
2. Johan Budi
3. H. Abdul Kadir Karding
4. TB. Ace Hasan Syadzily
5. Irma Suryani Chaniago
6. Dr. Arief Budimanta
7. Arya Sinulingga
8. Lena Maryana Mukti
Direktorat:
1. Direktur program: Aria Bima
2. Direktur konten: Fikri Satari
3. Direktur komunikasi politik: Usman Kansong
4. Direktur kominfo: Yadi Hendryana
5. Direktur kampanye: Beni Ramdani
6. Direktur penggalangan pemilih muda: Hadi Kusuma
7. Direktur penggalangan jaringan: Noor Achmad
Dalam direktorat ini terdapat gugus tugas khusus yang juga disertakan dalam struktur.
8. Direktur Logistik dan APK: Marsda TNI (Purn) Usra Hendra Harahap
9. Direktur Hukum dan Dan Advokasi: Ade Irfan Pulungan
10. Direktur saksi: Arif Wibowo
11.Direktur relawan: Maman Imanul Haq
Penugasan Khusus:
1. Nusyirwan Soejono
2. Rizal Malarangeng
3. Yanuar Prihatin Bagdja
4. Iman Adaruqutni
5. Inaz Nasrulloh Zubir
6. Isyana Bagoes Oka (asa)
Dan baru saja masuk adalah H. Dedi Mizwar sebagai Juru Kampanye .
Pertanyaannya adalah :
1. Siapa ketua Timsesnya ?
2. Kenapa Oposisi Ngurusin selalu panik dan ngurusin internal lawannya ?
3. Kenapa masih ada tagar 2019 ganti presiden , bukankah lawannya Jokowi sudah jelas Prabowo , kenapa tidak 2019prabowopresiden atau 2019prabowosandi , apakah nama mereka sadar nama prabowo sudah tidak laku dijual ?
Silahkan di analisis !
Salam Literasi
Library : merdeka.com