M2000 – Pidato Prabowo Subijanto yang mengatakan Indonesia bubar pada tahun 2030 cukup mengundang reaksi dari berbagai pihak .
Yang pro tentunya akan tetap mendukung pernyataan Prabowo tersebut walaupun sumbernya dari karangan fiksi saja dan mengatakan Prabowo hanya mengingatkan saja .Dan yang kontra tentu saja akan mengatakan tidak sepatutnya seorang seperti Prabowo mengatakan seperti itu karena malah terkesan menakut-nakuti rakyat dan malah menganggap pesimis .
Sekarang dimedia ramai membicarakan masalah ini dan mulai membanding-bandingkan dengan pernyataan tokoh-tokoh lain dan semua nyaris menyudutkan Prabowo.
Hal ini tentunya menjadi blunder sendiri bagi Prabowo karena dianggap sebagai orang yang pesimis dan kemungkinan justru akan menurunkan elektabilitasnya .
Bagi saya seorang penulis yang sering mengamati perkembangan dunia politik , pernyataan Prabowo itu sebenarnya bukan untuk mengingatkan , juga bukan untuk menakut-nakuti rakyat .
Ya , saya punya argumen sendiri terkait masalah ini .
Sebenarnya pernyataan Prabowo ini hanya bahasa literasi saja tidak lebih .
Begini analisanya ,
Prabowo bilang 2030 Indonesia bubar atau bisa bubar .
Kita hitung tahunnya , pemilu pilpres di gelar tahun 2019 dan selanjutnya tahun 2024.
Disitu kita bisa lihat ada dua kali pilpres sebelum 2030 .Artinya apa , dalam 10 tahun kedepan pasca 2019 akan ada dua kali presiden .Dan jika memilih presiden yang salah maka Indonesia bisa bubar . Dan presiden dalam 10 tahun itu haruslah dirinya .
Jadi sudah jelas bukan , pernyataan Prabowo Indonesia bubar itu jika dibaca dari bahasa literasi bisa diartikan ” Pilih saya jika Indonesia tidak mau bubar ” …Simpel bukan ?
Salam Literasi ,