M2000.Jakarta – Tidak bisa dipungkiri , satu persatu koalisi adil makmur mulai pecah sejak pengumuman hasil quick count yang menyatakan kemenangan paslon Jokowi-Maaruf .
Setelah wakil ketua umum PAN yang juga walikota Bogor Bima Arya membelot dan mendukung Jokowi , kali ini, pihak yang melempar bola panas adalah Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan.
Bola panas ini disulut dengan tantangan pada BPN untuk membuka lokasi rekapitulasi C1 seperti yang dilakukan TKN Jokowi-Ma’ruf. Bara bahkan juga siap menarik Sandiaga Uno masuk kedalam PAN di masa depan.
Lalu, benarkah perpecahan ini terjadi dalam koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Prabowo-Sandi?
Dilansir dari CNN Indonesia, Jum’at (26/4), ketegangan antara PAN dengan koalisi Indonesia Adil Makmur sedikit terjadi setelah Bara Hasibuan membuat sebuah tantangan terbuka.
Wakil Ketua Umum PAN tersebut meminta BPN Prabowo-Sandi untuk bisa membuka secara transparan tempat perhitungan suara real count yang selama ini diberitakan. Bara juga sempat membandingkan dengan transparansi yang dilakukan pihak TKN Jokowi-Ma’ruf.
“Saya dukung kalau pihak TKN siap untuk membuka war room (lokasi hitung suara) mereka, pusat data, markas data mereka. Pihak BPN juga harus lakukan hal yang sama,” ucap Bara saat berada di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/4).
Bara Hasibuan juga memberikan pujian atas sikap tenang Jokowi kala diberitakan menang oleh beberapa lembaga survei melalui quick count.
Pernyataan ini pun kuat dugaan bertujuan untuk menyentil capres 02 Prabowo Subianto yang melakukan deklarasi kemenangan sebanyak empat kali pasca penghitungan cepat selesai dilakukan.
“Quick count itu dia (Jokowi) menang, tapi sikapnya tidak berlebihan untuk menunjukkan kemenangan. Itu sikap terpuji,” terangnya.

PAN juga mulai melakukan manuver-manuver lain dengan membukakan pintu partai pada cawapres 02, Sandiaga Uno untuk masuk menjadi anggota dan kadernya.
Bahkan, Kartu Tanda Anggota (KTA) sudah dibuat dan siap untuk diserahkan secara khusus jika hal itu benar-benar terjadi.
“(KTA) sudah kita siapkan. Tinggal diserahkan saja. Tunggu kapan Pak Sandi siap menerima KTA kami,” ucap Sekjen PAN Eddy Soeparno dikutip dari Liputan6, Jum’at (26/4).
Aksi yang dilakukan PAN ini disinyalir membuat suasana tegang terjadi dalam koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung Prabowo-Sandi.
Padahal, selama ini BPN Prabowo-Sandi dikenal memiliki koalisi partai yang sangat solid dan terstruktur dalam berbagai hal.
Namun, sekali lagi dalam politik semua itu bisa saja terjadi karena kawan dan lawan tak berarti di hadapan kepentingan.
Nah , bagaimana nasib koalisi adil makmur selanjutnya setelah PAN , Demokrat sudah balik badan ?
nunggu tanggal 22 aaahh…
SukaSuka
betoel , tapi masalahnya kubu prabowo minta pengumuman resmi KPU diundur , gimana dong
SukaSuka
Wah entahlah.. Imo sih Makin mundur praktek kecurangan malah bisa Makin leluasa
SukaSuka